Kamis, 17 Mei 2012

 Rossi Bicara Target di MotoGP Prancis
 Rossi menegaskan Ducati tidak memiliki target yang muluk-muluk saat tampil di Le Mans.
 
 Valentino Rossi melakukan pemanasan
INFO OLAHRAGA - Valentino Rossi menegaskan Ducati tidak memiliki target yang muluk-muluk saat tampil di MotoGP Prancis, akhir pekan ini. The Doctor hanya menargetkan posisi enam besar di Sirkuit Le Mans.

MotoGP Prancis adalah satu-satunya seri di mana Rossi mendapatkan podium pada MotoGP 2011. Namun, pembalap asal Italia itu menilai sulit untuk mengulangi sukses di Le Mans tersebut.

Dari tiga seri awal MotoGP 2012, posisi terbaik Rossi adalah meraih peringkat ketujuh di MotoGP Portugal. Dan juara dunia tujuh kali kelas premier Grand Prix itu hanya berharap Ducati meraih hasil yang lebih baik di Le Mans.

"Le Mans merupakan salah satu sirkuit yang memiliki cuaca menantang, terutama di bulan-bulan seperti ini. Tapi, ini juga menjadi trek di mana saya mendapat hasil terbagus bersama Ducati musim lalu. Kita lihat hasilnya nanti, tapi saya mengharapkan hasil yang sedikit lebih baik dari di Portugal," ujar Rossi seperti dilansir Autosport.

"Kami akan mempersiapkan balapan dengan motor seperti di Estoril, dimulai dengan setelan yang mulai kami pahami dan memperbaiki setelan tersebut. Dengan cara itu, kami bisa melakukan balapan Minggu dengan potensi terbaik," sambungnya.

Sementara itu rekan setim Rossi, Nicky Hayden, berharap Le Mans sedikit bersahabat dengannya. "Saya jelas tidak akan mengatakan Le Mans adalah sirkuit favorit saya, tapi ada bagian yang saya suka dan cocok dengan motor saya," papar Hayden.

Rabu, 16 Mei 2012

 Rossi Realistis Tatap Seri Le Mans
Valentino Rossi (Foto: Daylife)
Valentino Rossi
INFO OLAHRAGA, LE MANS – Kepercayaan diri Valentino Rossi untuk memecahkan kebuntuan capaiannya musim ini belum muncul jelang GP Prancis, akhir pekan ini. Rider andalan Ducati itu belum menampilkan sikap optimistis terkait performa motornya yang juga belum sempurna.

Apalagi, sesi tes terakhir di Portugal lalu urung dijalani akibat cuaca buruk. Padahal, Rossi ingin terus menjajal perkembangan baru motornya sebelum kembali mengaspal di Le Mans, mulai Jumat mendatang.

“Sangat disayangkan kami melewatkan tes terakhir di Portugal, padahal kami ingin melanjutkan perkembangan motor kami yang referensinya didapat dari sesi balap sebelumnya. Kami ingin mengungkapkan hasil tes yang memuaskan,” ujar Rossi.

“Akan tetapi, dari inti teknis hipotesa yang ter-update belakangan, kami takkan merubah banyak settingan motor untuk seri Le Mans,” tambahnya, sebagaimana disadur AGI, Rabu (16/5/2012).

“Di Prancis nanti, kami akan menyiapkan motor seperti di Estoril lalu. Bermula dari fakta bahwa sekarang kami punya sedikit pengetahuan dan akan melanjutkan pengembangan mesin sedikit demi sedikit. Semoga nantinya motor ini punya potensi bagus di akhir pekan mendatang,” lanjut rider berjuluk The Doctor tersebut.

Jika menilik keinginan dan harapan, tentu pembalap yang kerap disebut VR46 itu ingin berbuat yang terbaik. Apalagi Rossi ataupunj Ducati kerap punya catatan bagus di Le Mans meski punya karakter yang menyulitkan. Terakhir, Rossi tentu akan berharap kondisi alam bersahabat dengannya pada sesi lomba di hari Minggu nanti.

“Le Mans adalah tempat di mana – terutama di musim seperti ini, bisa mendatangkan kesulitan. Tapi trek ini juga sering menghadirkan hasil terbaik bagi saya dan Ducati sejak tahun lalu,” sambung Rossi lagi.

“Kita lihat saja nanti, tentunya kami ingin mendapatkan hasil yang lebih baik dari GP Portugal lalu,” tuntas tujuh kali jawara dunia kelas MotoGP tersebut.

Selasa, 15 Mei 2012

 Lorenzo Berharap Tren Positif Itu Kembali
Jorge Lorenzo. (Foto: Getty Images)
Jorge Lorenzo.
INFO OLAHRAGA, LE MANS – Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo memiliki catatan bagus yaitu selalu naik podium saat tampil di sirkuit Le Mans, Prancis. Namun, tahun lalu rekor tersebut patah setelah ia hanya finis di urutan keempat.

Jelang MotoGP Prancis yang akan dilangsungkan pada Minggu (20/5/2012) mendatang, ia berharap dapat membawa tren positif itu kembali dalam genggamannya. Lorenzo memiliki modal bagus yaitu selalu naik podium di tiga perlombaan awal tahun ini.

“Kami tiba (di Le Mans) dalam kondisi yang bagus karena kami selalu berada di dua posisi teratas di tiga perlombaan terakhir di musim ini. Saya ingin ini terus terjadi di Le Mans,” ujar Lorenzo, seperti dilansir MotoGP.com, Selasa (15/5/2012).

“Tahun lalu (di Le Mans) kami telah berjuang, tapi, saya rasa tahun ini akan sedikit berbeda. Ini merupakan trek yang bagus untuk gaya berkendara saya dan kami akan mencoba bertarung untuk menang lagi,” tambahnya.

Saat ini Lorenzo berada di peringkat dua klasemen sementara pembalap MotoGP. Ia hanya tertinggal satu poin dari pembalap Honda asal Australia Casey Stoner di posisi puncak.

Sabtu, 12 Mei 2012

 Ducati Ingin Rossi Bertahan untuk 2013
 
 Pebalap Ducati, Valentino Rossi.
INFO OLAHRAGA — Menjelang GP Portugal pekan lalu, suasana di dalam tubuh Ducati sedikit diliputi ketegangan. Ini membuat direktur umum tim yang bermarkas di Bologna tersebut, Claudio Domenicali, berusaha mencari solusi bagaimana agar timnya tetap merupakan sebuah grup.

Kondisi itu akibat performa buruk Ducati di awal musim 2012, yang sempat membuat pebalap nomor satunya, Valentino Rossi, kecewa. Bahkan, "The Doctor" memberikan kritik keras, yang menimbulkan spekulasi bahwa juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut akan hengkang pada akhir musim nanti.
Saya pikir, sekarang Ducati berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan Rossi, dan tak lama lagi dalam musim ini kami akan duduk bersama untuk berbicara perpanjangan kontrak dengannya.
-- Claudio Domenicali
Namun, setelah balapan di Sirkuit Estoril, Portugal, situasinya secara perlahan mulai membaik. Meskipun belum maksimal, tetapi hasil yang diraih Rossi, di mana dia finis di posisi ketujuh, memberikan indikasi Ducati sedang melangkah maju. Maka, Ducati merasa bisa meyakinkan Rossi untuk bertahan lagi hingga musim depan.

"Kami sudah melakukan pertemuan panjang (di Estoril), yang turut dihadiri Filippo (Preziosi) dan Valentino, dan saya pikir sudah ada arah umum untuk masa mendatang," ujar Domenicali kepada Speed TV.

"Traksi belakang dan peningkatan akselerasi menjadi fokus utama, dan ini termasuk pembaruan mesin, elektronik, dan pengantar tenaga, yang mana menjadi bagian paketan secara keseluruhan, dengan sasis juga akan memengaruhi masalah understeer."

Perbedaan utama adalah desakan untuk mengambil pendekatan yang lebih terukur daripada melihat sebuah perbaikan cepat dan drastis.

"Untuk pertama kalinya pada musim ini Valentino bisa menggunakan pengesetan dasar yang sama sepanjang akhir pekan, dan tampil di balapan dengan konsisten. Saya pikir, sekarang Ducati berada dalam posisi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan Rossi, dan tak lama lagi dalam musim ini kami akan duduk bersama untuk berbicara perpanjangan kontrak dengannya."

Jumat, 11 Mei 2012

 Cari Pengganti Rossi, Italia Adakan Kontes "Talenti Azzurri"
 
 Para pebalap muda Italia yang tampil di Moto3. Mereka termasuk pebalap yang ikut kontes mencari bakat, Talenti Azzurri.
INFO OLAHRAGA  — Era Valentino Rossi secara perlahan mulai redup. "The Doctor", yang merajai arena balap motor sejak melakukan debutnya pada 1996, tak lagi bergandengan dengan kemenangan dalam dua musim terakhir. Peraih tujuh gelar MotoGP ini mengalami kesulitan setelah bergabung dengan Ducati pada musim lalu.

Kenyataan yang dihadapi Rossi membuat Italia tak punya pebalap andalan lagi untuk kelas premier. Kini menjadi era Spanyol, yang diwakili Jorge Lorenzo (Yamaha) serta Dani Pedrosa (Repsol Honda), serta pebalap Australia, Casey Stoner (Repsol Honda). Padahal, Rossi dan tiga pebalap itu selalu menjadi big four, yang membuat MotoGP sangat menarik untuk disaksikan.
Anak-anak kami harus pergi sekolah dan ikut kursus Inggris. Nantinya, kami akan bangun sebuah struktur, yang terletak di daerah iklim hangat, di mana selama musim dingin para pebalap belajar di pagi hari dan balapan saat sore.
-- Alfredo Mastropasqua
Nah, tak ingin mengalami krisis pebalap jika Rossi akhirnya memutuskan untuk mundur dari balapan roda dua, Italia mengadakan program pencarian bakat yang diberi nama Talenti Azzurri. Event yang diselenggarakan Federasi Motor (FMI) ini sudah berlangsung sejak dua tahun silam dan mulai menunjukkan hasil menggembirakan karena muncul beberapa pebalap muda berbakat yang memiliki masa depan cerah.

Dua pebalap jebolan "kontes" pencarian bakat itu adalah Romani Fenati dan Niccolo Antonelli, yang menunjukkan performa impresif di awal musim 2012 ini. Berusia 16 tahun, kedua pebalap tersebut, khususnya Fenati, menarik perhatian ketika tampil pada seri pembuka kelas Moto3 di Qatar, awal April, di mana dia (Fenati) finis di posisi kedua—Antonelli di urutan ke-17.

Pada seri kedua di Jerez, Fenati membuat kejutan dengan menjadi pemenang, sedangkan Antonelli meningkat ke posisi ke-8. Sedangkan pada seri ketiga pekan lalu di Portugal, Antonelli finis di posisi keenam, dan Fenati gagal menyelesaikan lomba.

"Itu dimulai dua tahun lalu, dan akan diteruskan sampai 2015," ujar kepala balap federasi Italia, Alfredo Mastropasqua. "Tujuannya adalah untuk menemukan pebalap baru, dan membantu mereka bertumbuh, baik secara profesional maupun pribadi."

Tak sedikit dana yang harus diinvestasikan untuk mewujudkan tekad tersebut. Diperkirakan, uang yang harus dikeluarkan sekitar 2,2 juta euro— dan biaya besar itu sudah memperlihatkan hasil. "Di Moto3 kami menjalankan tim kami sendiri, Tim Italia, secara langsung," lanjut Mastropasqua. "Dan kami juga mendukung tim lain, sama seperti yang kami lakukan di WSBK dan Superstock.

"Kami ingin membantu pebalap muda melakukan debutnya di ajang internasional, atau pebalap yang masih muda, tetapi memiliki beberapa masalah untuk beberapa alasan. Salah satu aspek adalah faktor dukungan ekonomi yang kami berikan, dan lainnya adalah struktur dukungan kami untuk membantu mereka dengan cara lain. Sebagai contoh, FMI sudah memiliki konsultasi pebalap dengan psikolog olahraga Mirko Mazzoli."

Bergerak untuk sampai ke tingkat dunia adalah langkah terakhir dari proses yang dimulai sejak delapan tahun. "FMI juga menangani berbagai kejuaraan nasional, termasuk mini-GP, pre-GP, dan CIV. Pada tingkat ini kami memberikan dukungan kepada semua orang, tak peduli siapa mereka, dan jika ada pebalap yang membutuhkan bantuan ekonomi, kami juga membantunya."

Namun, saran dan dukungan tidak hanya diarahkan pada kegiatan di track. "Anak-anak kami harus pergi ke sekolah dan mengambil kursus bahasa Inggris," jelas Mastropasqua. "Nantinya, kami bermimpi membangun sebuah struktur, yang terletak di daerah iklim hangat, di mana selama musim dingin para pebalap bisa belajar di pagi hari dan membalap pada sore hari.

"Program kami saat ini memberikan setiap pebalap kesempatan untuk menyelesaikan dua musim penuh, untuk yang ketiga dapat ditambahkan dalam kasus khusus. Kami menginginkan pertumbuhan yang konsisten dan konsistensi, tanpa memberi beban terlalu banyak pada para pebalap, atau mendesak mereka."

Hasil awal yang diperlihatkan Fenati di Moto3 sudah jelas membantu menghasilkan beberapa publisitas positif bagi proyek, terutama pada saat banyak kalangan menganggap pebalap Italia mulai krisis.

"Pada awalnya tidak mudah untuk meraihnya. Kami membutuhkan perubahan mentalitas. Tetapi, Presiden FMI Paolo Sesti selalu sangat mendukung. Tanpa ragu, kinerja orang Roma itu telah membantu meningkatkan profil proyek kami, bahkan di luar Italia. Tetapi, kami tidak merasa seperti pekerjaan kami sudah dilakukan. Masih banyak tersisa untuk diselesaikan. Kami ingin memberikan anak-anak sebuah kesempatan untuk terus memelihara impian mereka."

Kamis, 10 Mei 2012

"Stoner Membuat Ducati Tampak Mudah Dikendarai"
Casey Stoner berhasil mempercembahkan gelar juara dunia bagi Ducati pada 2007 silam/Motocyclenews
Casey Stoner berhasil mempercembahkan gelar juara dunia bagi Ducati pada 2007 silam
BORMES LES MIMOSAS – Kesulitan demi kesulitan yang dialami Valentino Rossi dan Nicky Hayden membuka mata semua orang bahwa Ducati bukanlah motor yang mudah dikendarai. Lantas bagaimana mungkin Casey Stoner bisa juara dunia bersama Ducati?

Tanyakan hal ini kepada Cal Crutchlow dan dia punya jawabannya. Menurut pembalap Monster Yamaha Tech 3 tersebut, jawabannya simpel saja: Stoner luar biasa kencang.

Crutchlow punya pengalaman tersendiri soal betapa kencangnya Stoner. Di banyak sirkuit saat di sesi latihan bebas pertama pada Jumat pagi, catatan waktu Stoner bahkan lebih cepat dari rekor lap di sirkuit tersebut.

Hal yang hingga kini masih membuat mantan pembalap Supersport asal Inggris berusia 26 tahun ini geleng-geleng kepala.

“Saat bersama Ducati terkadang dirinya tak tampil baik dan kita lihat sekarang dengan Valentino (Rossi) dan Nicky (Hayden). Motor tersebut tidak mudah bagi mereka,” kata Crutchlow seperti dikutip dari Motor Cycle News, Kamis (10/5/2012).

“Casey terkadang membuatnya tampak mudah saat masih di Ducati. Dia luar biasa kencang dan ketika kamu melihat apa yang dia lakukan di sirkuit, kamu tahu hal itu tidak mudah untuk dilakukan,” jelas Crutchlow.

“Pada beberapa kesempatan tahun lalu, saat lap pertama keluar dari pitlane di Jumat pagi, lap cepat pertamanya berada di bawah rekor lap, dan membuat saya berpikir, bagaimana mungkin dia melakukannya?” tanya Crutchlow penuh keheranan.

Rabu, 09 Mei 2012

Rossi Bantah Rumor Pensiun
Valentino Rossi. (Foto: Reuters)
Valentino Rossi.
BOLOGNA – Sempat muncul rumor yang mengatakan Valentino Rossi akan pensiun pada akhir musim ini. Tapi, spekulasi itu langsung dibantah oleh bintang Ducati tersebut.

Spekulasi ini mencuat setelah performa motor Ducati seperti tidak kunjung membaik. Ini membuat Rossi dengan lantang mengkritik motor GP12, menyusul hasil mengecewakan setelah hanya mampu finis di peringkat 10 di Qatar.

“Saya tidak bisa menunggangi motor ini. Saya tidak bisa membuat perbedaan. Apa yang bisa saya katakan lagi?,” demikian kritik Rossi pada saat itu.

Wajar bila Rossi kecewa. Prestasi pembalap yang akrab disapa The Doctor itu selama musim ini memang mengecewakan. Prestasi terbaik mantan bintang Yamaha itu hanya finis ketujuh di MotoGP Spanyol.

Kritikan itu, membuat muncul sebuah berita mengejutkan yang diterbitkan oleh Daily Telegraph, Selasa (8/5/2012) kemarin, artikel itu mengklaim Rossi akan pensiun setelah balapan MotoGP 2012 berakhir.

Tapi, Rossi langsung membantah rumor tersebut. “Halo guys, rumor mengenai pengunduruan diri saya sama sekali tidak benar. Sampai bertemu lagi di Le Mans,” demikian tulis Rossi di akun twitternya, Rabu (9/5/2012).

Selasa, 08 Mei 2012

Ducati Masih Dukung Penuh Rossi-Burgess
Direktur teknik Ducati, Filippo Preziosi (Foto: asphaltandrubber.com)
Direktur teknik Ducati, Filippo Preziosi
BOLOGNA - Memasuki tahun keduanya bersama Ducati, Valentino Rossi dan mekanik andalannya, Jeremy Burgess belum mampu memberikan kontribusi maksimal. Meski begitu, pihak Ducati menegaskan masih percaya penuh kepada kedua sosok tersebut.

Kubu Ducati sempat optimistis ketika musim lalu sukses memboyong Rossi dan Burgess ke Bologna -markas Ducati-. Track record Rossi dan Burgess yang selalu mampu memberikan gelar juara di tiap tim yang dibelanya (contoh: Honda dan Yamaha), menjadi alasan utama perekrutan ‘dua sejoli’ tersebut.

Namun harapan Ducati berbading terbalik dengan fakta di lintasan. Rossi dan Burgess yang diberikan kepercayaan penuh untuk merombak desmosdici andalan Ducati, justru gagal memberikan sentuhan emasnya.

Desmosedici GP11 yang jadi andalan Rossi dan Nicky Hayden sepanjang musim lalu, tak juga mampu menandingi kecepatan Yamaha dan Honda. Alhasil, Rossi pun tak sekalipun mampu memenangi balapan sepanjang musim lalu.

Nah, di musim ini situasi tersebut kembali berlanjut. Di tiga seri awal musim 2012, The Doctor belum juga mampu membuat GP12 -paket baru Ducati- mampu tampil kompetitif. Bahkan prestasi terbaik Rossi di tiga seri perdana musim ini hanya menempati urutan tujuh (bersaing dengan tim satelit), pada seri terakhir di Sirkuit Estoril, Portugal.

Menyikapi problematika ini, kubu Ducati mencoba tenang. Di tengah isu keretakan tim dengan Rossi, Direktur teknik Ducati Filippo Preziosi menyatakan bahwa hingga kini pihaknya masih memberikan kepercayaan penuh kepada Rossi dan Burgess untuk memperbaiki performa Ducati.

“Sudah jelas, kami ingin memberikan motor yang cocok untuk Valentino (Rossi), karena kami yakin bila Rossi sudah cocok dengan performa motor, maka pembalap lain juga akan cocok dengan motor tersebut,” tutur Preziosi, dikutip situs resmi MotoGP, Selasa (8/5/2012).

“Kami terus mengikuti saran yang diberikannya (Rossi). Tentu, kami terus mencoba untuk memberikan yang terbaik sesuai kapabilitas kami. Namun, saat ini kami belum mampu membuat motor tampil lebih cepat dari Honda,” sambungnya.

“Kami  juga memberikan kebebasan 100 persen kepada Jeremy (Burgess) dan Rossi untuk menentukan settingan terbaik. Jadi, tugas kami saat ini adalah mensuplai materi yang mereka butuhkan,” imbuhnya.

“Kami bisa memberikan masukan terkait ide yang kami miliki, tapi keputusan akhir akan ditentukan oleh Jeremy setelah terlebih dulu berdiskusi dengan Valentino,” pungkasnya.

Senin, 07 Mei 2012

Hayden Salahkan ECU
Nicky Hayden gagal masuk 10 besar di Estoril/Getty Images
Nicky Hayden gagal masuk 10 besar di Estori
ESTORIL – Nicky Hayden hanya finis ke-11 di MotoGP Portugal akhir pekan lalu. Pembalap Ducati ini menyalahkan ECU (Electronics Control Unit) atas performa buruknya tersebut.

Hasil Hayden ini kontras dengan apa yang diraih rekan setimnya Valentino Rossi di Sirkuit Estoril. The Doctor mencatat hasil terbaiknya sejauh ini dengan finis di urutan ketujuh.

Padahal di dua balapan sebelumnya, juara dunia 2006 tersebut selalu berhasil mengalahkan Rossi. Namun, penampilannya di Portugal amat mengecewakan. Hayden bahkan tertinggal hampir satu menit dari sang pemenang Casey Stoner.

“Ini sungguh mustahil dikendarai. Benar-benar mustahil. Di trek lurus saya bahkan sering kehilangan tenaga. Saya memacu gas tapi tak terjadi apa-apa.” Kata Hayden seperti dikutip dari Autosport, Senin (7/5/2012).

“Awalnya saya tidak tahu apa yang salah, tapi ketika masuk gigi enam saya merasa tidak bisa ngebut dan ketika mengetahui waktu lomba, saya langsung mengetahuinya,” lanjut Hayden.

Pembalap berusia 30 tahun asal Amerika Serikat ini menjelaskan problem elektrik yang dialaminya membuat motor Desmosedici GP12 miliknya tak punya tenaga untuk dipacu atau mengerem. “Sama sekali bukan lomba yang nyaman,” pungkas Hayden.

Minggu, 06 Mei 2012

Rossi Puas Kinerja Motor GP12
Valentino Rossi (Foto: Reuters)
Valentino Rossi
ESTORIL – Valentino Rossi memang hanya memulai perlombaan dari peringkat sembilan di MotoGP Portugal. Namun, Rossi mengakui mulai puas dengan kinerja sejumlah area di Ducati.

Dalam kualifikasi yang berlangsung di Estoril, Sabtu (4/5/2012) kemarin WIB, Rossi hanya mampu mencatat waktu 1m 38.059 detik. Pembalap Ducati ini tertinggal 0.8 detik dari pembalap tercepat Casey Stoner.

“Hari ini tidak berlangsung buruk pada akhirnya. Kami berada di barisan ketiga, tertinggal 0.8 detik dari posisi terdepan dan kami menyamai kecepatan tim papan tengah setelah empat besar,” kata Rossi.

“Kami memang bekerja sangat keras pekan ini, berhasil membuat beberapa peningkatan dan sekarang saya dapat mendekati batas. Saya juga bisa menggeber motor lebih kencang,” lanjut pembalap asal Italia itu.

Meski demikian, Rossi meminta kepada kru Ducati untuk bekerja lebih keras memperbaiki performa motor. Khususnya pada bagian akselerasi, yang membuat Rossi kehilangan waktu.

“Tapi, ini adalah sesi terbaik kami sejauh ini. Kami berhasil meningkatkan performa di T4, sektor yang mana kami mengalami masalah pada sesi sebelumnya,” tutup mantan bintang Yamaha, dilaporkan Crash.net, Minggu (5/5/2012).

Sabtu, 05 Mei 2012

VR46: Awal yang Lumayan

Valentino Rossi (Foto: Reuters)
Valentino Rossi
ESTORIL – Jelang sesi latihan pamungkas, kualifikasi dan sesi lomba, Valentino Rossi bisa sedikit meluapkan antusias. Dua sesi latihan awal membuatnya punya semangat lebih untuk menyongsong GP Portugal dan menargetkan hasil yang lebih baik dari beberapa seri awal musim ini.

Di sesi latihan perdana, rider yang kerap disebut VR46 itu melahap segala lini sirkuit Estoril dengan hebatnya. Bahkan VR46 berhasil menjadi pembalap tercepat ketiga. Tapi di sesi kedua, posisi Rossi sempat anjlok ke posisi sembilan dengan catatan waktu 1 menit 39,357 detik.

Tapi baginya, hasil itu cukup lumayan karena selisih waktunya tak berbeda jauh dari Casey Stoner yang mendapuk status tercepat di sesi kedua. Hanya saja, VR46 belum lepas dari problem motornya. The Doctor akan bersikeras bersama tim teknisinya untuk melakukan perubahan jelang sesi lomba besok.

“Awal kami cukup lumayan pada akhir pekan ini karena saya sudah bisa menunggangi motor ini dengan baik. Catatan finis saya tak terlalu jauh dengan pembalap tercepat dan yang penting, saya sudah bisa melaju cepat di beberapa seksi trek,” tuturnya, seperti dilansir MotoGP.com, Sabtu (5/5/2012).

“Saya hanya tertinggal dari mereka di seksi terakhir, yakni tikungan keempat. Jadi, bersama tim teknisi saya, saya akan mencoba mencari solusi masalah saya yang masih kesulitan di tikungan terakhir. Seksi trek itu daya cengkeramnya terbatas dan membuat bagian belakang motor saya sering selip,” lanjutnya.

“Tapi di seksi lain saya sudah bisa mengerem dengan tepat dan memasuki tikungan dengan cepat. Jika kami bisa memperbaiki masalah di buritan kami, saya akan lebih bisa mendekatkan diri dengan pembalap lain di depan,” tambah Rossi lagi.

Sudah dua seri musim ini digelar, tapi VR46 belum juga mendulang banyak poin – apalagi podium. Tapi VR46 belum kehabisan spirit. Antusiasmenya masih membara untuk bangkit di Portugal akhir pekan ini. Satu lagi yang dia butuhkan untuk bisa berhasil, yakni faktor cuaca.

“Target kami ingin kompetitif di segala seksi trek. Kita lihat saja bagaimana cuacanya nanti. Pagi ini cuacanya sedikit buruk tapi keadaannya sedikit membaik siang ini. Meski kami mampu menggeber motor di trek basah, tapi saya harap cuacanya tetap bersabahat dan semoga Minggu besok kondisi trek tetap kering,” tuntas jawara dunia tujuh kali di kelas MotoGP itu.

Jumat, 04 Mei 2012

Giliran Stoner Tercepat
Casey Stoner berdampingan dengan pembalap Pramac Ducati Hector Barbera pada FP II MotoGP Portugal, Jumat (4/5/2012)/Getty Images
Casey Stoner berdampingan dengan pembalap Pramac Ducati Hector Barbera pada FP II MotoGP Portugal, Jumat (4/5/2012)

ESTORIL – Casey Stoner berhasil mengambil alih posisi teratas pada sesi latihan kedua MotoGP Portugal di Sirkuit Estoril.

Berbeda dengan sesi latihan pertama pada Jumat (4/5) pagi waktu setempat yang berlangsung dalam kondisi trek basah, sesi latihan kedua pada siang harinya trek sudah kering.

Ke-21 pembalap pun berpartisipasi dalam free practice II—Jorge Lorenzo dan Hector Barbera tidak ikut free practice I—, di mana pembalap Yamaha Ben Spies yang tercepat di FP I kembali tampil konsisten di FP II.

Catatan waktu Spies di FP II bahkan lebih baik di FP I. Spies mencatat waktu 1 menit 38,717 detik. Namun, Spies hanya menempati kedua karena dikalahkan Stoner yang membukukan waktu tercepat 1 menit 38,396 detik.

Stoner yang memburu kemenangan pertamanya di Estoril mencatat waktu tercepatnya itu di lap ke-13 dari 16 lap yang dia lakukan.

Pembalap satelit Monster Tech3 Yamaha Cal Crutchlow siap membuat kejutan pada kualifikasi Sabtu (5/5) esok dan balapan Minggu (6/5) lusa karena hanya tertinggal 0,346 detik dari Stoner.

Dani Pedrosa—juara MotoGP Portugal tahun lalu berada di peringkat keempat. Rekan setim Stoner ini mencatat waktu 1 menit 38,797 detik.

Sementara Jorge Lorenzo—selalu pole position pada empat balapan terakhir di Sirkuit Estoril, menang pada 2008 hingga 2010, tahun lalu finis kedua--, yang absen di sesi pertama mencatat hasil lumayan di sesi kedua. Pembalap Yamaha ini finis kelima.

Valentino Rossi mesti berjuang keras bila ingin meraih sesuatu pada MotoGP Portugal kali ini. Pembalap Ducati ini hanya berada di posisi kesembilan dan tertinggal hampir satu detik dari Stoner.

Berikut hasil lengkap sesi latihan kedua pada Jumat siang waktu setempat:

1. Casey Stoner Honda 1m38.396s
2. Ben Spies Yamaha 1m38.717s + 0.321s
3. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha 1m38.742s + 0.346s
4. Dani Pedrosa Honda 1m38.797s + 0.401s
5. Jorge Lorenzo Yamaha 1m38.930s + 0.534s
6. Alvaro Bautista Gresini Honda 1m38.959s + 0.563s
7. Nicky Hayden Ducati 1m39.029s + 0.633s
8. Hector Barbera Pramac Ducati 1m39.193s + 0.797s
9. Valentino Rossi Ducati 1m39.357s + 0.961s
10. Andrea Dovizioso Yamaha 1m39.615s + 1.219s
11. Karel Abraham Cardion Ducati 1m40.207s + 1.811s
12. Stefan Bradl LCR Honda 1m40.898s + 2.502s
13. Randy de Puniet Aspar Aprilia 1m41.088s + 2.692s
14. Aleix Espargaro Aspar Aprilia 1m41.634s + 3.238s
15. Yonny Hernandez Avintia FTR-Kawasaki 1m41.638s + 3.242s
16. Mattia Pasini Speed Master Aprilia 1m41.973s + 3.577s
17. Michele Pirro Gresini FTR-Honda 1m42.252s + 3.856s
18. Colin Edwards Forward Suter-BMW 1m42.587s + 4.191s
19. Ivan Silva Avintia Inmotec-Kawasaki 1m42.804s + 4.408s
20. Danilo Petrucci Ioda-Aprilia 1m42.984s + 4.588s
21. James Ellison Paul Bird Aprilia 1m43.665s + 5.269s

Kamis, 03 Mei 2012

Hayden Berharap Estoril Hujan
Nicky Hayden lebih optimal dalam sirkuit basah/Getty Images
Nicky Hayden lebih optimal dalam sirkuit basah
BOLOGNA – Nicky Hayden tidak ingin kejadian di Jerez lalu terulang lagi di Sirkuit Estoril akhir pekan ini. Masalahnya adalah, rekor pembalap Ducati tersebut di MotoGP Portugal tidak begitu bagus.

Prestasi terbaik Hayden di Estoril, baik ketika masih membalap bagi Repsol Honda sejak 2003 ataupun setelah pindah ke Ducati pada 2009 adalah finis keempat. Itu terjadi pada 2007 silam.

Tak heran, rider bernomor 69 ini mengaku Estoril bukanlah sirkuit favoritnya. Namun, Hayden tak ingin hal itu dijadikan alasan apabila dirinya gagal memperoleh hasil maksimal.

“Saya tidak bisa katakan apakah saya menyukai atau membenci Estoril. Ini sirkuit yang segalanya berlangsung ketat, plus anginnya sangat menantang,” kata Hatyden seperti dikutip dari Crash, Kamis (3/5/2012).

“Bagian paling favorit saya adalah tikungan cepat di bagian akhir lomba, sementara sisanya biasa-biasa saja,” lanjut Hayden.

Apalagi Ducati tengah dalam momentum positif setelah Hayden berhasil start ketiga di Jerez pekan lalu. Juara dunia MotoGP 2006 lalu ini berharap dewi fortuna menyambanginya pada balapan kali ini. Dewi fortuna itu bernama hujan.

“Saya tak sabar menunggu hari Jumat (4/5). Kami ingin melihat seperti apa nanti cuacanya, mengingat di sini agak sulit diprediksi,” ujar Hayden.

“Kami tak ingin kejadian di Jerez terulang di mana saat itu sebagian besar akhir pekan berlangsung dalam trek yang basah tapi akhirnya balapan digelar dalam kondisi yang kering,” tandas Hayden.

“Jelas kami butuh seluruh akhir pekan untuk mencoba segalanya dan berusaha lebih keras lagi pada hari Minggu (6/5) lusa,” tegas pembalap asal Amerika Serikat berusia 30 tahun ini.

Rabu, 02 Mei 2012

Stoner Bertekad Sambung Kemenangan di Estoril

Setelah menang di Jerez, Casey Stoner ingin kembali ke podium utama di Estoril (Foto: Daylife)
Setelah menang di Jerez, Casey Stoner ingin kembali ke podium utama di Estoril
AALST – Setelah beberapa seri pembuka gagal mendapuk puncak podium, Casey Stoner akhirnya membuka kemenangan pertamanya di GP Spanyol, pekan lalu. Kini, jelang GP Portugal di Estoril, sang juara bertahan berniat kembali meraih hasil serupa.

Persaingan di klasemen MotoGP kini kian ketat. Stoner semakin merapatkan posisi dengan rider Yamaha – Jorge Lorenzo yang masih bercokol di puncak. Saat ini, bentangan poin Stoner hanya berjarak empat poin berkat tambahan 25 angka di Jerez lalu.

“Kembali melalui perjalanan udara ke base camp (Repsol Honda), kami akan mempersiapkan diri jelang GP Portugal, akhir pekan ini. Setelah menang di Jerez, saya sudah tak sabar menuju Estoril dan berharap bisa mempertahankan performa di dua seri terakhir, terutama di Jerez,” tutur Stoner.

Meski di kelas MotoGP Stoner belum pernah sekalipun menjadi yang tercepat di sesi lomba, tapi kenangan di kelas 250cc bisa menjadi suntikan motivasi tersendiri bagi pembalap berjuluk The Kurri Kurri Boy itu.

“Saya punya beberapa catatan yang lumayan di Estoril. Saya memenangkan podium pertama saya di kelas 250cc di Estoril. Jadi, saya akan menargetkan hasil serupa, tapi saya juga mengharapkan cuaca yang baik, akhir pekan ini,” lanjutnya, seperti disadur Stay on the Black, Rabu (2/5/2012).

Dengan jangka waktu yang cukup singkat menyongsong GP Portugal, Stoner akan bekerja keras dengan timnya, untuk memperbaiki problem di area arm-pump, yang sempat menjadi masalah di Jerez.

“Akan tetapi, kami harus segera memperbaiki masalah arm-pump di motor saya. Memang saat di Jerez, kami bisa sedikit mengurangi efek masalahnya, tapi kami belum sempat memperbaikinya secara keseluruhan,” tuntasnya.