Minggu, 15 April 2012

Ducati Masih Percaya pada Rossi dan Preziosi
Bos Ducati, Gabriele Del Torchio (kiri), dan Valentino Rossi. 
NEWS - Valentino Rossi dan Ducati sedang berada di masa yang sangat sulit. Hubungan dua ikon Italia ini pun sedang di ambang kehancuran, setelah Rossi mengeluarkan komentar keras kepada Ducati, akibat hasil buruk pada seri pembuka MotoGP 2012 di GP Qatar, Minggu (8/4/12), di mana dia hanya finis di urutan ke-10.

Meskipun demikian, CEO dari produsen motor yang bermarkas di Bologna ini, Gabriele Del Torchio, tidak putus asa menghadapi situas yang sedang terjadi. Dia berusaha menenangkan keadaan, seperti yang diungkapkan dalam wawancara dengan suratkabar La Repubblica.

"Kami tetap menaruh kepercayaan kepada Rossi dan (Filippo) Preziosi - orang yang mendesain GP12," ujar bos Ducati tersebut. "Kami menyadari bahwa dalam sebuah musim akan ada pasang dan surut, dan yang terjadi di Qatar itu adalah belakangan. Valentino hanya meniup uap. Ini adalah momen frustrasi, tetapi kami baru mengawali musim, dan saya yakin dia akan bangkit."

Del Torchio juga mengakui bahwa Ducati harus bekerja ekstra keras untuk segera menghasilkan motor yang kompetitif. "Hayden meraih hasil yang baik, tetapi berada di posisi keenam tentu bukan tujuan kami. Kami membalap untuk menang," tegasnya.

Nah, untuk meraih kemenangan tersebut, harus ada usaha yang lebih untuk memperbaiki performa motor. "Para mekanik selalu membutuhkan waktu untuk bekerja. Pada saat ini mereka harus berkonsentrasi pada pengesetan."

Ketika ditanya tentang musim 2013, di mana santer beredar kabar Rossi akan meninggalkan Ducati, Del Torchio tak mau berspekulasi. Dia hanya ingin berbicara tentang kebangkitan Ducati untuk menghadapi musim 2012, yang merupakan era perdana MotoGP mesin 1.000 cc.

"Valentino bukan satu-satunya pebalap top yang kontraknya akan selesai pada akhir musim ini. Masih ada 17 balapan tersisa pada musim ini, dan kami harus menunggu sebelum mencapai kesimpulan."

Menyambut musim 2012, Ducati sudah melakukan perubahan radikal untuk menghasilkan Desmosedici GP12, di mana sasisnya adalah aluminium tiang kembar. Alih-alih bisa kompetitif, Ducati justru terpuruk saat balapan malam di Qatar, di mana hasil terbaik diraih Nicky Hayden yang finis di urutan keenam, sedangkan Rossi hanya mampu bersaing dengan tim-tim CRT di barisan belakang. Alhasil, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut finis di urutan ke-10.