Senin, 30 April 2012

Dovizioso Akui Salah Pilih Ban
Andrea Dovizioso gagal meraih podium perdananya musim ini/Getty Images
Andrea Dovizioso gagal meraih podium perdananya musim ini
JEREZ – Gara-gara salah pilih ban, Andrea Dovizioso tak mampu meraih podium. Pembalap Monster Yamaha Tech3 yang sempat masuk tiga besar di 10 lap pertama ini terpaksa mengakhiri balapan dengan finis kelima.

Pada lomba di Sirkuit Jerez, Minggu (29/4), Dovizioso memilih ban depan berjenis lunak. Akibat pilihannya itu, Dovi pun kehilangan grip ketika balapan sudah berlangsung setengah dari 27 lap yang dilombakan.

“Ini akhir pekan yang sangat sulit karena saya tidak menyukai sirkuit ini ditambah saya tidak merasa nyaman dengan mesin YZR-M1,” kata pembalap asal Italia berusia 26 tahun ini seperti dikutip dari Crash, Senin (30/4/2012).

“Saya juga membuat keputusan yang salah saat memilih ban depan. Saya ingin membalap dengan ban depan keras seperti yang dipilih oleh Cal tapi saya menggantinya menjadi lunak mengingat semua pembalap top menggunakan ban jenis ini,” aku Dovi.

Karena blunder ban lunaknya itu, Dovi tercecer dari grup terdepan dan seperti di seri perdana di MotoGP Qatar awal bulan April ini, dia terpaksa kembali finis di belakang rekan setimnya Cal Crutchlow yang menempati urutan keempat.

“Saya sangat senang dengan start saya hari ini karena mampu bergabung bersama grup terdepan tetapi di pertengahan lomba, saya tidak bisa mempertahankan kecepatan untuk terus bersama dengan Cal dan Dani,” tandas Dovizioso.

Dovi kini menempati peringkat kelima klasemen pembalap sementara dengan 22 poin.

Minggu, 29 April 2012

Finis Terdepan, Stoner Batalkan Kemenangan Lorenzo
Jorge Lorenzo & Casey Stoner (Foto: Reuters)
Jorge Lorenzo & Casey Stoner
JEREZ – Rider Repsol Honda Casey Stoner berhasil finis terdepan di Grand Prix Spanyol yang digelar di Sirkuit Jerez, Minggu (29/4/2012) malam WIB. Ini sekaligus menjadi kemenangan pertama bagi Stoner musim ini.

Saat menyentuh garis finis, selisih waktu Stoner dengan runner up yang ditempati rider Yamaha, Jorge Lorenzo, hanya terpaut 0.947 detik. Fakta itu menunjukkan betapa ketatnya duel kedua musuh bebuyutan ini.

Start dari posisi kelima, pembalap asal Australia ini mampu menyodok ke barisan para pembalap terdepan. Setelah lap kedua, Stoner dan rider Yamaha Jorge Lorenzo, yang start dari pole position mulai meninggalkan grup pembalap lainnya

Stoner dan Lorenzo pun bertarung sengit di lintasan, salip-menyalip jadi pemandangan yang sering terjadi di antara keduanya. Terutama setelah awan hujan tidak lagi mengumpul di atas Sirkuit Jerez dan lintasan menjadi kering, Stoner mampu tampil fantastik.

Duel ketat berlangsung hingga akhir balapan, kedua pembalap tak mau kalah dan terus melakukan maneuver-manuver luar biasa untuk bisa berada di posisi terdepan, meski Lorenzo kali ini kurang beruntung dan Stoner mampu membuktikan dirinya sebagai seorang juara dunia.

Sementara itu, rekan setim Stoner, Dani Pedrosa mampu merebut podium ketiga, meski pembalap asal Spanyol ini start dari urutan kedua. Padahal, Pedrosa di awal lomba sempat menyalip Lorenzo kendati akhirnya kembali disalip X-Fuera (julukan Lorenzo).

Posisi rider Monster Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow tidak berubah, memulai balapan dari posisi keempat, pembalap asal Amerika Serikat ini juga mengakhiri lomba dengan posisi yang sama.

Hasil tak terlalu baik dicetak rider Ducati, Nicky Hayden. Sempat start dari posisi ketiga, pembalap berjuluk Kentucky Kid ini malah finis di urutan kedelapan. Sementara itu, pembalap sesame Ducati, Valentino Rossi mengakhiri lomba dengan posisi yang lebih baik dengan menempati urutan kesembilan, walaupun start dari posisi ke-13.

Berikut hasil balapan GP Spanyol 2012:

1. Casey Stoner (1) – Repsol Honda Team – 45.33.897
2. Jorge Lorenzo (99) – Yamaha Factory Racing +0.947
3. Dani Pedrosa (26) – Repsol Honda Team +2.063
4. Cal Crutchlow (35) – Monster Yamaha Tech 3 +2.465
5. Andrea Dovizioso (4) – Monster Yamaha Tech 3 +18.100
6. Alvaro Bautista (19) – San Carlo Honda Gresini +21.395
7. Stefan Bradl (6) – LCR Honda MotoGP +28.637
8. Nicky Hayden (69) – Ducati Team +28.869
9. Valentino Rossi (46) – Ducati Team +34.852
10. Hector Barbera (8) – Pramac Racing Team +35.103
11. Ben Spies (11) – Yamaha Factory Racing +38.041
12. Aleix Espargaro (41) – Power Electronics Aspar +1.12.728
13. Danilo Petrucci (9) – Came IodaRacing Project +1.18.669
14. Mattia Pasini (54) – Speed Master +1.29.142
15. Ivan Silva (22) – Avintia Blusens +1.32.478
16. Colin Edwards (5) – NGM Mobile Forward Racing +1.40.577
17. Karel Abraham (17) – Cardion AB Motoracing +1 lap

Senin, 23 April 2012

"Lorenzo Merupakan Penantang Stoner Satu-satunya"
Jorge Lorenzo Guerrero (kanan) dianggap merupakan satu-satunya rival yang bisa mengalahkan Casey Stoner di musim ini (Foto: Daylife))
Jorge Lorenzo Guerrero (kanan) dianggap merupakan satu-satunya rival yang bisa mengalahkan Casey Stoner di musim ini 
GERNO DI LESMO – Di masa-masa kontrak rider Yamaha mulai mencapai momen krusial, alias hampir habis, segala macam negosiasi berlangsung dengan segera. Jorge Lorenzo menjadi prioritas Yamaha, terlebih Lorenzo dianggap sebagai rival serius Casey Stoner satu-satunya di musim ini.
 
Bos Yamaha, Wilco Zeelenberg tak sabar menanti kesediaan Lorenzo untuk memperpanjang kontraknya. Apalagi pria asal Belanda itu menilai Lorenzo sudah kadung bahagia bersama Yamaha, dan punya niat untuk terus mematahkan dominasi Honda yang ditunggangi Stoner, dan kembali merebut gelar dunia.
 
“Dia (Lorenzo) bahagia bersama Yamaha. Dia juara musim 2010 dan dia salah satu rider utama di MotoGP tahun lalu. Apalagi dia juga satu-satunya rival yang mampu menyaingi Casey. Tentu saya juga berharap dia terus bertahan dengan tim kami,” tutur Zeelenberg, seperti dilansir MCN, Senin (23/4/2012).
 
Sebelumnya, pembalap berjuluk X’Fuera itu sempat menyatakan keinginannya untuk terus menunggangi tim Garpu Tala itu. Akan tetapi, segalanya tentu harus ditentukan lebih dulu dengan pernyataan hitam di atas putih, antara manajemen Yamaha dan perwakilan Lorenzo di meja perundingan.
 
Tapi Zeelenberg punya sikap optimistis, bahwa kerja sama Lorenzo dan Yamaha, bisa terus berjalan hingga jangka waktu yang panjang,: “Tentu tim dan agen Lorenzo membicarakan keinginan Lorenzo. Apalagi dia merasa nyaman di tim ini,” lanjutnya.
 
“Tapi untuk sekarang, terlalu dini untuk menyatakan hal lebih lanjut. Saya harap dia akan segera menandatangani perpanjangan kontrak,” tuntas Zeelenberg.

Minggu, 22 April 2012

  Ducati Resmi Dibeli Audi
Ducati resmi diakuisisi oleh Audi/Ist
Ducati resmi diakuisisi oleh Audi
BOLOGNA – Audi secara resmi telah membeli Ducati Motor Holding S.p.A. Audi yang merupakan bagian dari VW Group dilaporkan membeli Ducati sebesar 860 juta euro atau sebesar Rp10,4 triliun.
 
Dalam penandatanganan kesepakatan oleh kedua perusahaan, chairman Audi AG, Rupert Stadler menyatakan Ducati sangat pas dideskripsikan sebagai ikon sport, juga merek premium global.
 
Ducati menjadi perusahaan Italia ketiga yang berada di bawah Audi, setelah sebelumnya ada mobil mewah Lamborghini dan perusahaan desain mobil Italdesign.
 
“Ducati lama dikenal sebagai secara mendunia sebagai merek premium di antara perusahaan motor dan mempunyai tradisi panjang dalam membangun motor balap khusus sport,” kata Stadler seperti dikutip dari Autosport, Minggu (22/4/2012).
 
“Mereka memiliki keahlian yang hebat dalam mesin berperforma tinggi dan konstruksi ringan, dan mereka merupakan salah satu perusahaan motor balap paling banyak meraih keuntungan. Hal-hal itu membuat Audi sangat cocok bagi Audi,” jelas Stadler.
 
Pada 2011 silam, Ducati menjual sekitar 42 ribu motor dan meraup pendapatan sekitar 480 juta euro atau sekitar Rp5,8 triliun. Perusahaan yang berbasis di Bologna itu juga memperkerjakan sekitar 1.100 karyawan.
 
Situasi berkebalikannya terjadi di sirkuit balap. Ducati mengalami start yang buruk di awal musim 2012 di mana Nicky Hayden menempati posisi keenam dan Valentino Rossi hanya berada di urutan ke-10 pada GP Qatar lalu.
 
Hasil yang membuat The Doctor mengeluh dan mengkritik performa plus handling motor Ducati Desmosedici GP 12 miliknya.
 
Di arena World Superbike, Ducati saat ini memimpin klasemen sementara konstruktor dengan pembalapnya Carlos Checa memimpin klasemen pembalap.

Sabtu, 21 April 2012

Rossi Tak Akan Tinggalkan Ducati  
NEWS — Gesekan antara Valentino Rossi dan Ducati setelah GP Qatar pada awal bulan ini membuat spekulasi tentang masa depan "The Doctor" terus bergulir. Juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut ditengarai akan segera mengakhiri kemitraannya dengan tim yang bermarkas di Bologna itu, yang baru saja diakuisisi oleh raksasa otomotif Jerman, Audi.

Namun, peluang Rossi untuk pindah ke Honda atau Yamaha sangat tipis mengingat dua bekas timnya tersebut secara eksplisit sudah menutup pintu baginya. Karena itu, harapan pebalap Italia tersebut adalah bergabung dengan tim satelit (jika benar-benar pindah), atau mungkin membuat sebuah tim baru untuknya.
Jika dia memutuskan untuk menunggang motor satelit Jepang, maka pilihannya hanya Tech3, Gresini, atau LCR. Tapi meskipun di bawah banyak tekanan dan ketegangan, saya tak yakin meninggalkan Ducati.
-- Herve Poncharal
Di tengah situasi yang serba tidak pasti tentang nasib Rossi untuk musim 2013, Herve Poncharal angkat bicara, yang sekaligus mendinginkan suasana. Kepada situs GPinside, pemilik tim Tech 3 ini mengungkapkan keyakinannya bahwa Rossi akan tetap memperkuat Ducati, minimal sampai kontraknya berakhir.

"Kami semua khawatir tentang teman-teman kami di Ducati, dan untuk Valentino," ujar manajer asal Perancis itu. "Tentu saja akan sulit bagi Rossi, yang kontraknya berakhir bersama dengan pebalap lainnya, untuk mengikat kontrak dengan produsen lain, baik itu Honda maupun Yamaha, sebagai pebalap pabrik."

"Jika dia memutuskan untuk menunggang sebuah motor satelit Jepang, maka pilihannya hanya Tech3, Gresini, atau LCR. Tetapi, meskipun di bawah banyak tekanan dan ketegangan di tengah-tengah semua ini, saya tidak yakin dia akan meninggalkan Ducati. Hanya waktu yang akan mengatakannya secara pasti, tetapi saya yakin dia akan membalikkan keadaan, dan dalam beberapa balapan ke depan dia akan melakukan banyak, yang jauh lebih baik dari apa yang dilakukannya di Qatar."

Jumat, 20 April 2012

Hujan Gagalkan Harapan Hayden
 Pebalap Ducati, Nicky Hayden.
MUGELLO - Hujan lebat menggagalkan harapan Nicky Hayden untuk mendapatkan waktu ekstra di trek bersama Ducati GP12. Padahal, juara dunia 2006 ini disertakan dalam uji coba privat di Mugello untuk menambah jam tes yang sempat hilang selama musim dingin.

Ya, pebalap Amerika Serikat ini tak menyelesaikan semua uji coba resmi pra-musim akibat cedera. Maka, Ducati memutuskan untuk menyertakan Hayden dalam dua dari tiga hari uji coba, yang selesai pada Kamis (19/4/12) malam.

Namun, kondisi cuaca sangat selama tiga hari itu tidak bersahabat karena dengan cepat berubah dari langit cerah menjadi hujan. Alhasil, waktu tes di trek sangat singkat, baik untuk kondisi kering maupun basah.

"Kami datang ke sini untuk menebus waktu yang hilang karena saya absen dalam uji coba di Valencia dan memiliki waktu yang terbatas dalam tes di Malaysia serta Jerez. Sayang, waktunyanya lebih banyak terbuang," ujar Hayden, yang menjadi pebalap tercepat dari Ducati (finis di posisi keenam) pada seri pembuka MotoGP 2012 di Qatar awal bulan ini.

"Ini memalukan karena Ducati memberi saya kesempatan untuk datang mencoba spesifikasi GP12 di sini, bersama dengan seluruh timku. Tak banyak yang bisa didapatkan dalam pengujian basah. Saya telah belajar selama karierku, bahwa anda tidak dapat mengendalikan cuaca, sehingga tidak perlu mengeluh. Kami hanya berharap dan menantikan balapan di Jerez."

Sementara Hayden bekerja sedikit pada pengesetan, test rider Ducati Franco Battaini, hadir untuk mengembangkan pembaruan yang akan diberikan kepada Hayden dan rekan setimnya, Valentino Rossi, untuk uji coba pasca-Estoril.

"Kami memiliki kondisi sangat tidak stabil di Mugello," kata manajer umum Ducati Corse Filippo Preziosi. "Kami mencoba untuk mengoptimalkan pekerjaan dengan melakukan beberapa pengesetan tes bersama Nicky, termasuk beberapa pengaturan untuk hujan, mengingat dia punya sedikit waktu selama dua tes pertama musim dingin.

"Dengan Franco, khususnya pada hari pertama yang relatif bagus, kami mulai melakukan beberapa tes yang akan berguna mempersiapkan pembaruan bagi Vale dan Nicky, untuk dicoba selama tes pascabalapan di Estoril. Saya sangat berharap kami mendapatkan cuaca cerah di Portugal!"

Hayden akan kembali ke jalur balapan untuk menghadapi seri kedua MotoGP 2012 di Jerez, Spanyol, akhir pekan depan. Sepekan kemudian, balapan dilanjutkan di Estoril.

Kamis, 19 April 2012

 Honda & Yamaha Tutup Pintu Buat The Doctor
Valentino Rossi masih sulit jinakkan GP12 (Foto: Getty Images)
Valentino Rossi masih sulit jinakkan GP12 
GERNO DI LESMO - Valentino Rossi tengah ramai diisukan bakal kembali ke salah satu mantan timnya, Repsol Honda atau Yamaha, menyusul performa buruknya bersama Ducati. Namun, sayang kedua tim tersebut menutup rapat-rapat pintunya untuk The Doctor.

Rossi diketahui belum juga mampu menunjukkan performa gemilang sejak memutuskan hijrah ke Ducati pada musim lalu. Di musim ini, tanda-tanda kebangkitan juara dunia tujuh kali ini pun belum terlihat, setelah hanya mampu finis di urutan 10 pada seri perdana di Qatar.

Kondisi ini sontak memunculkan spekulasi bahwa The Doctor akan kembali ke bekas klubnya, Repsol Honda atau Yamaha pada akhir musim ini. Sayang, peluang tersebut dipastikan pupus menyusul keengganan kedua tim tersebut menampung kembali pembalap yang memberikan gelar juara untuk mereka.

“Sulit nampaknya melihat Valentino kembali ke sini (Honda). Di tim pabrikan, kami sudah punya dua pembalap yang sangat cepat dan tangguh dalam diri Casey Stoner dan Dani Pedrosa,” tutur bos tim Repsol Honda Livio Suppo dikutip MCN, Kamis (19/4/2012).

“Jadi, dengan segala hormat kepada Valentino, tidak ada alasan buat kami untuk mengganti salah satu pembalap kami untuk memasukkannya,” sambungnya.

Senada dengan Honda, kubu Yamaha juga menolak wacana kembalinya Rossi ke tim berlambang garputala tersebut. Hubungan buruk Rossi-Lorenzo menjadi alasan utama Yamaha menolak pembalap 33 tahun tersebut.

“Saya pikir, menggabungkan kembali Valentino dengan Jorge (Lorenzo) dalam satu tim di masa depan, bukanlah sebuah opsi,” sahut bosa tim Yamaha Lin Jarvis.

Dengan situasi ini, jika Rossi tetap memutuskan hengkang dari Ducati, maka peluang terbesarnya adalah gabung ke tim satelit seperti Yamaha Tech3, Gresini Honda atau LCR Honda.

Namun yang jadi permasalahan, sudikah Rossi menerima bayaran yang jauh lebih rendah, bahkan harus rela merogoh kocek pribadinya untuk membantu salah satu tim satelit tersebut mendapatkan mesin yang mumpuni untuk bersaing dengan tim pabrikan?

Rabu, 18 April 2012

Ducati Ingin Motor Rossi Lebih Agresif 
Valentino Rossi. (Foto: Reuters)
Valentino Rossi. 
MUGELLO – Ducati akan melakukan tes selama tiga hari di Sirkuit Mugello, Italia. Bos Ducati Vittoriano Guareschi, tes ini dilakukan untuk meningkatkan agresifitas motor yang dikendarai Rossi.
 
Seperti diketahui, performa motor Rossi memang sangat mengecewakan. Mengendarai motor GP12, pembalap asal Italia itu hanya mampu finis di peringkat 10 pada balapan MotoGP di Qatar.
 
Oleh sebab itu, untuk mengetahui masalah pada motor Rossi, maka Ducati langsung melakukan tes di Sirkuit Mugello. Di sana, pabrikan motor asal Italia itu akan melakukan tes selama tiga hari.
 
“Kami mencoba untuk mencari tahu apa yang membuat motor tidak bisa dikendalikan dan masalah yang ada, ketika throttle pada motor Rossi,” jelas Guareschi mengenai tes di Mugello dilaporkan MCN, Rabu (18/4/2012).
 
“Ini seperti bagian depan sedikit dipaksa dan kami juga mulai mengerjakan elektronik. Sebab, ini juga hal yang baru. Kami membutuhkan mesin yang lebih lembut, khususnya pada sentuhan pertama pada throttle,” lanjutnya.
 
“Ini adalah sebuah pekerjaan yang sangat berat. Ini adalah tugas utama kami untuk membuat motor menjadi lebih agresif. Kami harus memperbaiki koneksi antara throttle dan ban belakang,” tandasnya.

Selasa, 17 April 2012

Penghormatan Simoncelli Diikuti 1.300 Rider
Sirkuit Brno dibanjiri oleh 1.349 sepeda motor.
Ribuan motor membanjiri Sirkuit Brno pada penghormatan untuk Simoncelli
NEWS - Setelah sukses dengan acara 'Tribute to Marco Simoncelli' pada akhir 2011, Sirkuit Brno kembali menggelar acara serupa sepanjang akhir pekan lalu yang diikuti oleh 1.349 sepeda motor. Suara deru mesin mengiringi persembahan untuk 'Si Kribo' di sirkuit yang biasa menggelar balapan MotoGP itu.

Dipimpin oleh pembalap MotoGP, Karel Abraham, dan rider Moto3, Jakub Kornfeil, ribuan fans yang antusias memacu motor mereka di sirkuit sepanjang 5,4 kilometer itu pada Minggu, 15 April 2012. Angka peserta itu pun memecahkan rekor motor terbanyak yang pernah berada dalam satu waktu di sirkuit yang berada di Republik Ceko itu.

"Saya pikir ini luar biasa," ujar Abraham, seperti yang dilansir situs resmi MotoGP. "Ini adalah salah satu kesempatan untuk para bikers berkumpul setelah musim dingin. Sirkuit Brno adalah salah satu venue terbaik untuk acara seperti ini."

Tidak hanya Eropa, peserta pun berdatangan dari luar benua biru. "Saya harus mengucapkan terima kasih pada semuanya. Saya sangat senang banyak orang yang datang meski cuaca jauh dari sempurna. Bahkan, ada beberapa partisipan yang datang dari luar negeri," ujar Executive Director Sirkuit Brno, Ivana Ulmanova.

Sirkuit Brno juga akan menjadi salah satu sirkuit yang akan dilahap Casey Stoner dan rider lain, tepatnya pada seri ke-12, 26 Agustus 2012. 

Senin, 16 April 2012

Komentar Kenny Roberts Jr tentang Rossi
 Kenny Roberts Jr (kiri), dan Valentino Rossi.
NEWS - Situasi sulit yang sedang mendera Valentino Rossi dan Ducati, membuat banyak pebalap berpengalaman di MotoGP memberikan komentar. Terakhir, Kenny Roberts Jr yang mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dihadapi "The Doctor".

Menurut mantan juara dunia kelas 500 cc tersebut, pasti sangat sulit bagi Rossi untuk berjuang dengan kekuatan yang tidak mumpuni. Pebalap yang beberapa musim pernah head-to-head dengan Rossi ini mengakui, apa yang dirasakan mantan rivalnya tersebut pernah dialaminya.

"Itu merupakan situasi mental yang serupa dengan apa yang saya alami bersama Suzuki," ujar Robert Jr kepada Superbike Planet. "Saya pikir saat ini Valentino berada dalam situasi yang tidak kompetitif, dan karenanya dia tak mampu dekat dengan yang di depan.

"Saya selalu mengatakan kepada mereka, di awal musim 1999, bahwa Suzuki tidak akan kompetitif jika mereka tidak membuat sejumlah perubahan besar. Saya tahu tipe apa dari tenaga kuda dan elektonik tim Roberts di awal 90-an.

"Saya kompetitif waktu itu, memenangi sejumlah balapan, dan mengatakan kepada mereka bahwa kami harus lebih baik. Mereka tidak meraih kesuksesan sejak Kevin (Schwantz), dan mereka terlihat puas. Sekali kami kehilangan sentuhan, kami takkan pernah memiliki kesempatan."

Robert Jr mengakui, saat ini Rossi pasti punya pikiran bahwa jika dirinya menunggang Yamaha atau Honda, pasti posisinya tak terpuruk seperti sekarang. Pasalnya, dua tim tersebut sangat kompetitif, sehingga mereka menguasai balapan seri pembuka di Qatar, Minggu (8/4/12).

"Dalam pikirannya, Valentino mungkin berpikir, 'Lihat, saya sudah meraih banyak gelar, menjuarai banyak balapan. Saya sudah melakukan semua ini, dan jika sekarang saya mengendarai sebuah motor Yamaha atau Honda, saya pasti berada di sana'.

"Saya pikir kita semua sangat percaya itu. Ketika anda telah mencapai sesuatu, orang tahu kemampuanmu. Rossi mungkin merasa bahwa bukan tugasnya berada di posisi kelima atau kesepuluh. Ducati tidak merekrutnya untuk balapan di posisi tersebut. Bila hasil menyakitkan, maka anda harus berpikir tentang apa yang terjadi."

Meskipun demikian, Kenny Jr tidak meragukan kemampuan Rossi, yang sudah tujuh kali menjadi juara dunia MotoGP. Dia mengakui, pebalap kelahiran Urbino tersebut punya bakat yang luar biasa, meskipun saat ini harus berjuang keras untuk mengatasi sejumlah persoalan pada Desmosedici GP12.

"Bahkan, dia mungkin memiliki sejumlah bakat seperti ayahku," ujar Roberts Jr dengan canda. "Tetapi hal lain yang tampaknya banyak orang tidak sadari adalah bahwa seiring bakat luar biasa, Valentino mendapat hadiah yang luar biasa karena ketika datang di saat yang tepat dan bersama motor yang bagus. Rossi berada di tim Honda, dan memiliki Jeremy Burgess."

Minggu, 15 April 2012

Ducati Masih Percaya pada Rossi dan Preziosi
Bos Ducati, Gabriele Del Torchio (kiri), dan Valentino Rossi. 
NEWS - Valentino Rossi dan Ducati sedang berada di masa yang sangat sulit. Hubungan dua ikon Italia ini pun sedang di ambang kehancuran, setelah Rossi mengeluarkan komentar keras kepada Ducati, akibat hasil buruk pada seri pembuka MotoGP 2012 di GP Qatar, Minggu (8/4/12), di mana dia hanya finis di urutan ke-10.

Meskipun demikian, CEO dari produsen motor yang bermarkas di Bologna ini, Gabriele Del Torchio, tidak putus asa menghadapi situas yang sedang terjadi. Dia berusaha menenangkan keadaan, seperti yang diungkapkan dalam wawancara dengan suratkabar La Repubblica.

"Kami tetap menaruh kepercayaan kepada Rossi dan (Filippo) Preziosi - orang yang mendesain GP12," ujar bos Ducati tersebut. "Kami menyadari bahwa dalam sebuah musim akan ada pasang dan surut, dan yang terjadi di Qatar itu adalah belakangan. Valentino hanya meniup uap. Ini adalah momen frustrasi, tetapi kami baru mengawali musim, dan saya yakin dia akan bangkit."

Del Torchio juga mengakui bahwa Ducati harus bekerja ekstra keras untuk segera menghasilkan motor yang kompetitif. "Hayden meraih hasil yang baik, tetapi berada di posisi keenam tentu bukan tujuan kami. Kami membalap untuk menang," tegasnya.

Nah, untuk meraih kemenangan tersebut, harus ada usaha yang lebih untuk memperbaiki performa motor. "Para mekanik selalu membutuhkan waktu untuk bekerja. Pada saat ini mereka harus berkonsentrasi pada pengesetan."

Ketika ditanya tentang musim 2013, di mana santer beredar kabar Rossi akan meninggalkan Ducati, Del Torchio tak mau berspekulasi. Dia hanya ingin berbicara tentang kebangkitan Ducati untuk menghadapi musim 2012, yang merupakan era perdana MotoGP mesin 1.000 cc.

"Valentino bukan satu-satunya pebalap top yang kontraknya akan selesai pada akhir musim ini. Masih ada 17 balapan tersisa pada musim ini, dan kami harus menunggu sebelum mencapai kesimpulan."

Menyambut musim 2012, Ducati sudah melakukan perubahan radikal untuk menghasilkan Desmosedici GP12, di mana sasisnya adalah aluminium tiang kembar. Alih-alih bisa kompetitif, Ducati justru terpuruk saat balapan malam di Qatar, di mana hasil terbaik diraih Nicky Hayden yang finis di urutan keenam, sedangkan Rossi hanya mampu bersaing dengan tim-tim CRT di barisan belakang. Alhasil, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut finis di urutan ke-10.

Sabtu, 14 April 2012

MotoGP Tak Bisa Kehilangan Rossi
Pebalap Ducati, Valentino Rossi.
NEWS — Hubungan Valentino Rossi dan Ducati mulai diterpa badai sehingga mulai timbul keretakan. Adalah kritikan "The Doctor" yang memunculkan riak-riak dalam hubungan mereka sehingga semua pihak terkait, mulai dari pers, fans, dan anggota tim Ducati, terkejut.

Kesan pertama dari apa yang dilontarkan Rossi adalah bahwa dua ikon Italia tersebut akan segera mengakhiri hubungan. Ibarat sebuah pernikahan, Rossi dan Ducati mengawali hubungan mereka dengan penuh optimistis, tetapi bahtera rumah tangga yang dibangun tak bertahan lama.

Hanya beberapa bulan lalu, saat presentasi tim di Madonna di Campiglio, Rossi menegaskan bahwa dia selamanya mencintai Ducati. "Saya ingin memenangkan setidaknya satu gelar, dan mengakhiri karier di sini."

Kontrak berdurasi dua tahun sampai akhir musim 2014 memastikan bahwa Rossi akan berusia 35 tahun ketika itu (kontrak) selesai. Saat itu, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut mungkin berpikir untuk beralih ke balap roda empat.

Namun, semua itu tampaknya bisa berakhir lebih cepat. Hasil balapan seri pembuka 2012 di Qatar, Minggu (8/4/2012), menjadi pemicu keretakan Rossi dan Ducati, dalam kondisi sang pebalap merasa kecewa dengan kinerja Desmosedici GP12. Alhasil, muncullah rumor bahwa mantan pebalap Honda dan Yamaha ini berencana pindah tim pada musim depan, atau mungkin meninggalkan MotoGP.

Jadi, apa yang akan terjadi pada tahun 2013? Ini tentu saja menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi Dorna untuk menjaga Rossi agar tetap berada di MotoGP karena, bagaimanapun, "The Doctor" tetap menjadi magnet kuat, yang membuat MotoGP menghibur dan mendebarkan.

Berikut beberapa skenario tentang masa depan Rossi:

HONDA - Rossi meninggalkan produsen motor yang bermarkas di Tokyo itu pada akhir 2003, setelah merengkuh tiga gelar juara dunia. Pebalap kelahiran Urbino ini pindah ke rival Honda, Yamaha.

Honda tampaknya masih sakit hati dengan keputusan sang pebalap sehingga sulit untuk membuka kembali pintu bagi sang pebalap. Akan tetapi, Rossi masih punya kesempatan bergabung dengan tim satelit milik Gresini Fausto, yaitu Gresini Honda. Gresini memiliki insinyur dan sponsor yang diperlukan untuk mendukung "The Doctor", dan hubungan mereka dengan Honda sangat dekat.

YAMAHA - Di Iwata masih terdapat banyak pendukung Rossi. Meskipun langkahnya untuk kembali ke tim ini bisa berjalan lancar, tetapi Rossi tampaknya harus melupakan impian untuk bergabung dengan tim pabrik. Satu-satunya pilihan adalah bergabung dengan tim satelit milik Herve Poncharal, yaitu Tech 3, yang berarti dia bakal mendepak Cal Crutchlow atau Andrea Dovizioso. Mesin M1 juga menjadi favorit Rossi karena, dengan Yamaha, dia berhasil merengkuh empat gelar MotoGP.

DUCATI - Tentu saja sangat mungkin bahwa Rossi tetap bertahan dengan produsen Italia ini. Akan tetapi, ketika juara dunia sembilan kali grand prix tersebut memutuskan untuk hengkang, maka itu akan menjadi pukulan berat bagi Ducati karena kehilangan sponsor dan sulit menemukan pebalap pengganti.

Baik Lorenzo maupun Stoner, kontrak mereka berakhir musim ini. Akan tetapi tampaknya, sangat mustahil bagi kedua pebalap tersebut untuk pindah dari tim tersebut. Dani Pedrosa juga harus memutuskan tentang arah masa depannya, dan dengan kehadiran Marc Marquez yang berpotensi menduduki tempatnya di tim Repsol Honda, maka pebalap Spanyol tersebut mungkin akan menjadi pilihan tepat bagi Ducati. Jika tidak, maka Dovizioso pun bukan menjadi pilihan yang buruk.

TIM UNTUK ROSSI - Ada juga pembicaraan bahwa Rossi bisa memulainya dengan tim sendiri. Dia pasti tidak akan kesulitan mendapatkan sponsor, dan jika Jeremy Burgess serta kru lainnya datang, mereka bisa menciptakan motor yang tangguh. Namun, seperti yang baru-baru ini dikemukakan Giacomo Agostini, menjalankan tim sendiri tidak mudah, terutama bila terbiasa dengan sentuhan kemewahan pabrik.

OPSI CRT - Ini mungkin lebih pada fiksi ketimbang kenyataan, tetapi beberapa fans rindu untuk melihat Rossi menyelesaikan kariernya bersama produsen tempat dia memulai kariernya, yaitu Aprilia (saat ini di tim ART). Ini akan menjadi pertaruhan besar bagi Rossi, dan bertarung untuk naik podium akan lebih sulit, jika mungkin. Dengan kata lain, ini benar-benar akan menjadi skenario terburuk.

VERSI DORNA - Tentu saja Carmelo Ezpeleta sedang mengawasi situasi ini secara saksama. Rossi telah menjadi bagian sangat penting dalam kompetisi MotoGP, dan bahkan lebih berharga lagi ketika dia menang.

Tengok saja bagaimana pengaruh Rossi di arena MotoGP. Pada musim 2010, ketika dia mengalami kecelakaan di Mugello dan harus absen beberapa seri, maka rating TV dan penjualan tiket menurun drastis.
Kontrak Dorna dengan saluran televisi Italia, Mediaset, akan berakhir pada akhir 2012, dan telah diperkirakan nilainya mendekati 15 juta euro. Tanpa nomor 46—nomor kebesaran Rossi—di grid, nilai tersebut mungkin bakal turun.

Di sisi lain, MotoGP saat ini sedang "sakit" akibat hantaman krisis ekonomi dunia, dan hal terakhir yang mungkin bisa menambah keterpurukannya adalah bakal kehilangan superstar mereka. Jadi, CEO Dorna ditengarai akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga Rossi sehingga pebalap Italia tersebut tidak segera beralih ke balapan roda empat seperti yang ramai didengungkan.